Rabu, 25 Mei 2011

Budaya Seks Pra Nikah

Pada era globalisasi seperti ini banyak sekali budaya yang keluar dan masuk di dalam negara kita. Mulai dari gaya hidup, gaya berpakaian, pergaulan serta mencakup dalam budaya daerah kita sendiri. Nilai – nilai leluhur kita pun sudah banyak yang ditinggalkan akibat perkebangan zaman yang semakin maju. Tak terkecuali di Indonesia,sudah banyak pula budaya yang tidak sesuai dengan norma bahkan etika serta sopan santun yang di ajarkan oleh agama masing - masing.
Contohnya saja budaya seks pra nikah. Banyak sekali muda – mudi yang saat ini sudah melakukan hubungan tersebut. Bahkan bisa dibilang, hal ini wajib dilakukan oleh mereka yang menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih / pacar. Dan mereka dengan bangganya melakukan hubungan ini tanpa ada perasaan dosa sama sekali. Yang mereka pikirkan hanya perasaan senang sesaat tanpa menghiraukan apa resiko yang terjadi jika hal ini terus menerus dilakukan.
Artis – artis pun banyak sekali yang melakukan hal ini. Mungkin inilah yang menjadi alasan menjamurnya bahkan semakin berkembangnya budaya ini di Indonesia. Mereka mungkin mengira bukan hanya kalangan artis saja yang bisa melakukan hal – hal kontroversial seperti ini, bahkan kita sendiri pun bisa. Setiap harinya pasti ada saja berita yang menyangkut - pautkan dengan budaya seks. Contohnya saja, belum lama ini kita dihebohkan dengan video mesra Ariel Peterpan dengan Luna Maya.
Inilah yang seharusnya menjadi pertimbangan para tokoh – tokoh agama di negara ini.

Senin, 18 April 2011

PSSI VS KEMENPORA

PSSI VS KEMENPORA

Belum lama ini persepakbolaan di Indonesia memasuki perseteruan baru yaitu adalah munculnya perbedaan pendapat antara PSSI yang diketuai oleh Nurdin Halid dengan Kemenpora yang diketuai oleh Andi Malarangeng. Bahkan mereka sama – sama berdebat masalah sepakbola di negeri ini yang seharusnya wajib dipelihara bahkan dimajukan untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara yang disegani di kawasan Asia Tenggara khususnya di bidang sepakbola.
Sebelumnya Indonesia telah melewati ajang Piala AFF pada bulan Desember lalu. Hasilnya, Indonesia berhasil menjadi runner – up pada ajang tersebut. Meskipun tidak berhasil keluar sebagai juara, tapi ini telah memberikan hasil positif untuk persepakbolaan di negeri ini. Ini tak lepas dari kinerja BTN (Badan Tim Nasional) dalam urusan menaturalisasi pemain keturunan Indonesia yang ada di luar negeri. Maka tak sia – sia kinerja tim BTN untuk masalah sepakbola karena memiliki inisiatif untuk melakukan naturalisasi pada Timnas Indonesia.
Maka terungkaplah bahwa kinerja PSSI tidak maksimal karena BTN lah yang mempunyai usul untuk melakukan naturalisasi pemain. Yang jadi pertanyaan sekarang adalah, apa yang dilakukan PSSI selama ini untuk sepakbola di negeri ini? Apa mereka hanya menjadi penonton di balik layar saja sehingga Timnas Indonesia tidak berprestasi? Atau mereka hanya menginginkan gaji saja dan tidak mengurusi sepakbola?
Ini menjadi tanda tanya besar saat ini. Maka tak heran lah jika PSSI digugat oleh Kemenpora. Bahkan keputusan Kemenpora sangatlah benar karena PSSI bukanlah sebagai salah satu faktor keberhasilan Timnas Indonesia meraih gelar tapi hanyalah sebagai perusak persepakbolaan negeri ini. Oleh karena itu, belum lama ini PSSI yang berkantor di Senayan berpindah lokasi dan menumpang di kantor BLI (Badan Liga Indonesia). Bahkan sampai sekarang, PSSI tetap tidak ingin pindah kembali ke senayan dan massa dengan sebutan “Kaos Merah” telah menyegel kantor yang menjadi tempat PSSI bermukim selama ini.
Tak lama, induk sepakbola dunia FIFA datang ke Jakarta dan segera menentukan keputusan Timnas Indonesia untuk mencari Ketua Umum baru. Oleh FIFA, mantan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar ditunjuk sebagai Ketua KN (Komite Normalisasi) untuk mencari ketua umum baru periode 2011 - 2016. Dan FIFA hanya memberikan tempo hingga bulan Mei untuk mencari Ketua Umum yang baru. Jika dalam jangka waktu tersebut Komite Normalisasi tidak berhasil mendapat Ketua Umum yang baru maka Indonesia terancam dibekukan oleh FIFA.

Rabu, 16 Maret 2011

Masalah Budaya Disekitar Kita

Kebudayaam itu bersifat spesifik sebab aspek ini menggambarkan pola kehidupan. setiap bangsa pola kehidupannya berbeda. Jangan kan antara bangsa, antar masyarakat di negeri yang sama saja seringkali terjadi perbedaan mengenai kebudayaan ini.


Masalah yang kini merebak dinegara kita yaitu dengan munculnya budaya-budaya asing yang muncul di negara kita. mulai dari cara berpakaian, cara berpenampilan dll. mungkin budaya-budaya asing itu timbul dari zaman nya modernisasi , namun dengan merebaknya budaya asing, budaya kita sudah diabaikan. 


Namun ada juga beberapa kebudayaan dan kuliner Indonesia yang di klaim oleh Malaysia, diantaranya : batik, tari pendet, wayang kulit, angklung, reog ponorogo, lagu rasasayange, bunga raflesia arnoldy, keris, rendang padang,
Namun dari pihak pemerintah Indonesia tidak ada berbuat apa-apa. mereka hanya diam saat kebudayaan Indonesia di plagiat oleh negara asing. Seharusnya pemerintah Indonesia geram akan tindakan Malaysia yang semakin menjadi-jadi.

Jika keberagaman dapat diwujudkan, maka kita dapat menjadikan kehidupan masyarakat dengan keberagaman budaya anak bangsa. Dan, kedepannya masyarakat akan solid tak terpecahkan oleh isu apapun, termasuk masalah kebudayaan, 

Selasa, 15 Maret 2011

Masalah-masalah Budaya Di Sekitar Kita


Kebudayaan adalah budi daya, tingkah laku manusia. Tingkah laku manusia digerakkan oleh akal dan perasaannya. Yang mendasari semua itu adalah perasaan hatinya. Perasaan ini merupakan keyakinan dan penghayatannya terhadap sesuatu yang diangap benar.




Kebudayaan pun diartikan sebagai cara berpikir dan cara merasa, yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia, yang membentuk kesatuan sosial dalam suatu ruang dan satu waktu. Cara berpikir dan cara merasa merupakan kebudayaan batiniah, sedangkan manifestasinya dalam bentuk cara berlaku dan cara berbuat adalah kebudayaan lahiriah.




Kebudayaan juga dipandang sebagai tata nilai. Seorang individu dalam masyarakat atau masyarakat itu sendiri berbuat sesuatu, karena sesuatu itu bernilai atau berguna bagi kehidupannya. Barang sebagai hasil perbuatannya itu mengandung nilai. Jadi, tingkah laku dan hasilperbuatannya dallam kebudayaan menuju pada realitas nilai.
Berbicara masalah kebudayaan, tentu sangat dipengaruhi oleh ruangdan waktu. Sebab tata nilai yang muncul dalam sebuah kebudayaan berlaku tidak universal. Tata nilai tersebut akan terbatan oleh ruang, wilayah, dan batas teritorial suatu wilayah. Misalnya, tata nilai budaya yang berlaku di daerah A, belum tentu dapat berlaku di daerah B. Dengan demikian akan lahir beragam bentuk tata nilai yang memperkaya budaya.




Kebudayaan yang membudaya merupakan cerminan dari tingkah laku individu maupun suatu kelompok/ komunitas tertentu yang pastinya memiliki ciri. Sesuatu hal yang membudaya terkadang relativf bergantung dari individu yang menjalaninya.
Namun, seperti halnya dogma. Seseorang yang sering berhadapan dengan suatu budaya, akan sering pula dirinya menyerap kebudayaan tersebut sehingga kebiasaan itu menjadi membudaya pada pikiran, pola sikap, maupun tingkah lakunya akan terpengaruh.




Budaya yang membudaya dapat juga terjadi karena suatu tuntutan. Ketika seorang individu masuk pada komunitas tertentu yang memiliki ciri kebudayaan yang khas. Sekalipun individu tersebut memiliki pemikiran yang relatif, namun dengan seringnya ia berinterkasi dan bersentuhan dengan kebudayaan yang ia masuki, maka kerelatifan tersebut akan segera menghilang karena adanya suatu kewajiban dalam diri individu tersebut untuk menyesuaikan diri dan mengikuti tata caradari kebudayaan yang tengah dimasukinya.
Terkendali ataupun tidak, budaya yang telah diserap sehingga telah membudaya pada diri seseorang akan terbawa sekalipun telah keluar dari komunitas yang budayanya telah ia serap. Hal itu juga dapat ia terapkan pada lingkungan baru yang ditinggalinya selama ia mampu mempertahankan kebiasaanya tersebut. Tetapi kebanyakan budaya yang membudaya pada seorang individu tersebut akan kembali memudar mengikuti budayanya yang baru.

Sabtu, 08 Januari 2011

sebab terjadinya kekalahan TIMNAS

kekalahan TIMNAS Indonesia melawan malaysia dibukit jalil dalam pertandingan final piala AFF leg petamana banyak menerima kecaman dari banyak pihak. bukan karena kekalahan Indonesia yang ketinggalan 3-0, tapi dikarenakan oleh kecurangan suporter malaysia. yaitu dengan cara menyorotkan sinar laser hijau ke arah kiper timnas indonesi Markus Horison.

Curang nya suporter malaysia yang menggunakan sinar laser, dapat diambil kesimpulan bahwa permainan malaysia sudah tidak sportif lagi. kecama demi kecaman pun terjadi dari warga Indonesia di berbagai jejaring sosial seperti facebook dan twitter.

Pada pertandingan dibukit jalil pun sangat tegang , smpai-sampai saya terbawa emosi saat melihat di televisi. Keegoisan para pemain dari malaysia pun telihat. mereka sering kali melakukan pelanggaran-pelanggaran yang mengakibatkan para pemain Indonesia cidera.